Kamis, 26 Mei 2011

teks pidato kebangkitan nasional

Di era globalisasi ini tentunya berbeda baik hambatan, tantangan, maupun permasalahan. Namun harapan kita masih sama yaitu untuk mencapai Indonesia yang satu, Indonesia yang memiliki integritas mutlak terhadap seluruh wilayah.
Hambatan saat ini tentu berbeda dengan hambatan pada tahun 1908 dan pada saat sumpah pemuda tahun 1928.
Adanya mentalitas feodalisme yang memandang seseorang hanya dari segi keturunan, adanya pembangunan yang belum merata, keterbatasan pengembangan ekonomi lokal, pengembangan SDM yang belum merata serta kualitasnya yang masih sangat rendah, kurangnya kesadaran generasi muda dalam menyikapi kebangkitan nasional, hegemoni Negara lain, serta pendidikan yang masih rendah.
Itu semua hanya sebagian kecil dari sekian banyak hambatan pada era globalisasi ini yang terus menghantui bangsa ini. Hadirin sekalian, tantangan pada era ini begitu kompleks diantaranya yang sudah ada di depan mata adalah disintegrasi bangsa untuk menjadi Negara baru, kemiskinan yg telah menjadi permasalahan klasik selama berpuluh-puluh tahun, penyimpangan religi yang tengah merajalela, dan masuknya ideologi-ideologi peghancur yang mencuci otak para generasi muda.
Seperti yang dapat kita lihat pada kasus NII yang membobrokkan mentalitas para generasi muda. Tidak hanya itu, masih ada semangat dari kaum separatis yang berada di Maluku dan papua untuk berjuang mendirikan Negara RMS dan papua merdeka. Mereka terus mencari dukungan dan mempengaruhi saudara-saudara kita di maluku dan papua.
Hadirin sekalian, Di era reformasi hingga globalisasi seperti sekarang ini memang Indonesia adalah Negara demokrasi. Namun, banyak sekali yang mengartikan demokrasi sebagai kebebasan yg sebebas-bebasnya sehingga menimbulkan disintegrasi bangsa.
Jika sudah seperti ini, tidak ada yang harus kita lakukan selain terus membentangi diri dengan agama serta moral yang kuat agar terhindar dari pengaruh-pengaruh buruk para kaun separatis. Kita perlu untuk kembali pada ideology bangsa kita yang sebenarnya, pancasila.kembali ke semboyan utama kita, bhinneka tunggal ika. Berbeda-beda tapi tetap satu.
Kita tidak bias terus membiarkan Negara ini berada dalam keterpurukan. Di peringatan hari yang bersejarah ini kita harus bangkit dari keterpurukan. Kita perbaiki perilaku yang tidak baik menjadi yang lebih baik. Kita tingkatkan kualitas pendidikan agar dapat meningkatkan kualitas SDM.
Saya yakin Indonesia pasti bias bangkit dengan catatan  mind set yang ulet dan giat sera perbaikan kualitas pendidikan untuk menuju Indonesia yang lebih baik.
terima kasih. Mohon maaf. Assalamualaikum wr. Wb.

1 komentar:

  1. blogmu rull, ampun dahh ..
    abang" nge jreng abies -,-"
    liat blogq dong, asoyyy :p

    BalasHapus